Gula yang Sehat dan Indeks Glikemik




Pernah dengar kata-kata "Indeks Glikemik"? Apakah Itu?
Karbohidrat baik, karbohidrat jahat, indeks glikemik rendah, indeks glikemik tinggi. Ini merupakan perangkat yang hebat untuk membantu Anda mengelola diabetes atau menurunkan berat badan. Anda mungkin telah mendengar pernyataan tersebut? Mengenai apakah indeks glikemik ini? Apakah layak dipertimbangkan sebagai cara untuk membantu Anda mengendalikan kadar gula darah Anda?
Indeks glikemik (GI) adalah skala atau angka yang diberikan pada makanan tertentu berdasarkan seberapa besar makanan tersebut meningkatkan kadar gula darahnya, skala yang digunakan adalah 0-100. Indeks glikemik disebut rendah jika berada di skala kurang dari 50, indeks glikemik sedang jika nilainya 50-70 dan indeks glikemik tinggi jika angkanya di atas 70.
Dampak Makanan pada Gula Darah di Penderita Diabetes
Para peneliti telah menghabiskan waktu bertahun-tahun memperdebatkan apa yang membuat kadar gula darah terlalu tinggi pada penderita diabetes. Penyebab potensialnya adalah gula, karbohidrat secara umum, karbohidrat sederhana, pati, dan banyak lagi. Indeks glikemik merupakan salah satu upaya untuk mengukur efek makanan pada gula darah setiap individu.
Jika Anda mencoba untuk menurunkan berat badan, jumlah kalori lebih berpengaruh daripada jenis makanan dalam diet Anda, seperti hasil penelitian yang ditunjukkan oleh Universitas Tuts, Fakultas Pertanian Amerika Serikat.
Penelitian ini menunjukkan bahwa setelah satu tahun, orang yang kelebihan berat badan dan melakukan diet rendah karbohidrat dengan indeks glikemik rendah, akan kehilangan berat badan yang sama besar (sekitar 8% dari berat badan awal) dengan orang yang diet rendah lemak dengan indeks glisemik tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa ada rentang diet sehat yang dapat mendorong keberhasilan penurunan berat badan.
Makanan dengan Indeks Glikemik Tinggi Terkait dengan Masalah Kesehatan
Para peneliti telah mempelajari bahwa makanan dengan indeks glisemik tinggi, umumnya menyebabkan kadar gula darah yang lebih tinggi. Selain itu, orang yang banyak menyantap makanan jenis ini, cenderung memiliki kadar lemak tubuh berlebih, seperti yang diukur dengan indeks massa tubuh (BMI). BMI yang tinggi terkait dengan obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.
Makanan dengan indeks glisemik tinggi meliputi banyak karbohidrat, antara lain:
Roti tawar
Pasta
Beras/Nasi
Sereal rendah serat
Makanan yang dipanggang
Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah adalah Pilihan yang Sehat
Makanan dengan indeks glikemik rendah umumnya memiliki dampak yang lebih sedikit terhadap kadar gula darah. Orang yang banyak menyantap makanan jenis ini, cenderung memiliki kadar lemak tubuh total yang lebih rendah.
Makanan dengan indeks glikemik rendah yaitu termasuk:
Buah-buahan
Sayur-sayuran
Biji-bijian yang utuh dan sedikit diproses
Kacang-kacangan
Indeks Glikemik dan Diet Anda
Anda dapat menemukan daftar makanan dengan indeks glikemik rendah (baik), menengah, dan tinggi (buruk) di internet ataupun di buku-buku. Ahli gizi juga bisa menunjukkan daftar makanan tersebut. Pilih makanan dengan indeks glikemik rendah dan menengah sesering yang Anda bisa. Hindari makanan dengan indeks glikemik tinggi.
Tapi apa yang dapat Anda lakukan jika Anda perlu makan dan daftar indeks glikemik makanan tidak tersedia? Anda dapat mengingat prinsip umum ini dalam pikiran Anda, yaitu: “makanan yang tidak diolah cenderung memiliki indeks glikemik lebih rendah daripada makanan olahan“.
Banyak produk makanan kemasan yang mencantumkan indeks glikemik, meskipun hal ini tidak diperlukan. Untuk referensi, gunakan grafik indeks glikemik berikut untuk menafsirkan angka-angkanya:
Kadar rendah / baik: 55 atau kurang
Kadar sedang: 56-69
Kadar tinggi / buruk : 70 atau lebih tinggi
Faktor yang Dapat Mengubah Indeks Glikemik
Mengetahui apakah suatu makanan tertentu memiliki indeks glikemik rendah atau tinggi merupakan awal yang baik. Namun, ada beberapa faktor yang dapat mengubah indeks glikemik suatu makanan:
Makanan lain yang disantap pada waktu bersamaan
Komponen lain dari makanan, seperti jumlah protein atau lemak
Bagaimana makanan disiapkan
Reaksi tubuh Anda terhadap makanan
Anda mungkin ingin bekerjasama dengan ahli gizi untuk mempelajari lebih lanjut mengenai mencampurkan dan menyiapkan makanan untuk mencapai kadar indeks glikemik terendah dalam rencana diet Anda. Disarankan juga agar sekitar 40% dari total asupan kalori berasal dari karbohidrat.


Fakta : Gula Aren Lebih Sehat dibanding Gula Pasir
Banyak ahli kesehatan menyarankan untuk mengganti gula pasir dengan gula aren dalam campuran minuman atau makanan. Kenapa gula aren disebut-sebut lebih sehat dibanding dengan gula pasir?.
Gula pasir atau gula putih telah menjadi bahan makanan pokok dalam berbagai makanan seperti kue, permen, biskuit atau beberapa minuman. Gula putih ini berasal dari tebu dan juga tanaman bit atau umbi-umbian. Sedangkan gula aren berasal dari nira dari pohon enau yang diproses secara alami.
Seperti dikutip dari Livestrong, Selasa (11/1/2011) kalori yang terkandung di dalam gula aren lebih kecil dibandingkan dengan gula putih. Gula aren memiliki nilai indeks glikemik yang lebih rendah yaitu sebesar 35 sedangkan pada gula pasir indeks glikemiknya sebesar 58.
Indeks glikemik (GI) adalah skala atau angka yang diberikan pada makanan tertentu berdasarkan seberapa besar makanan tersebut meningkatkan kadar gula darahnya, skala yang digunakan adalah 0-100. Indeks glikemik disebut rendah jika berada di skala kurang dari 50, indeks glikemik sedang jika nilainya 50-70 dan indeks glikemik tinggi jika angkanya di atas 70.
Selain itu dalam proses pembuatannya, gula aren umumya lebih alami sehingga zat-zat tertentu yang terkandung di dalamnya tidak mengalami kerusakan dan tetap utuh. Serta tidak membutuhkan proses penyulingan yang berkali-kali atau menggunakan tambahan bahan untuk memurnikannya.
Para ahli mengungkapkan nilai indeks glikemik yang lebih rendah ini membuat gula aren lebih aman dikonsumsi dan tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang signifikan, sehingga bisa membahayakan tubuh terutama bagi penderita diabetes. Serta semakin gelap warna gula, maka jejak nutrisinya cenderung lebih banyak.
Selain kandungan gulanya yang lebih sedikit, gula aren juga diketahui mengandung senyawa-senyawa lain yang bermanfaat seperti thiamine, riboflavin, asam askorbat, protein dan juga vitamin C.
Pilihan pemanis alami lainnya adalah menggunakan stevia, yaitu ramuan dari Paraguay yang digunakan selama ratusan tahun dan memiliki rasa manis yang berkali-kali lipat daripada gula. Pemanis ini tidak mengandung kalori dan umumnya aman bagi kadar gula dalam darah.
Jika ingin mendapatkan tubuh yang lebih sehat, tak ada salahnya mulai mengganti gula pasir dengan gula aren jika ingin mengonsumsi kopi, teh atau dicampurkan dalam makanan lain.

 AGEN SIDOARJO : ENITA / ADIT (WA:0857 3026 8076)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar